Pemanfaatan Aplikasi WRPlot (Wind Rose Plot) dalam menentukan sebaran asap letusan Gunung Agung Bali
Belum
lama ini, gunung tertinggi di pulau dewata bergemuruh akhir November 2017 lalu
tepatnya erupsi pertama terdengar di 21 November 2017 setelah lama berada dalam
pengawasan PVMBG Bali karena adanya peningkatan aktivitas vulkanologi. Pulau
yang menjadi destinasi pariwisata turis lokal maupun mancanegara, banyak
menghadapi kendala terutama dalam transportasi penerbangan terkait adanya
letusan ini. Asap dan debu vulkanik yang dapat mengganggu jarak pandang pilot,
juga dapat berdampak pada kerusakan mesin dan body pesawat. Hal ini menyebabkan
banyak penerbangan dan kedatangan yang dibatalkan di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
Untuk menghindari pesawat melewati daerah sebaran asap, maka perlu diketahui
arah dan kecepatan angin yang membawa asap dan debu tersebut serta wilayah yang
dilaluinya. Salah satu software yang digunakan untuk menganalisis angin adalah
WRPlot.
Data
yang dibutuhkan untuk menganalisis pergerakan angin adalah data kecepatan dan
arah angin harian. Data tersebut dapat di download di ogimet (Tutorial download data cuaca di Ogimet). Data yang sudah diperoleh disusun di excel dalam susunan
kolom Tahun, Bulan, Hari, Jam, Arah, Kecepatan. Arah angin disini harus di
konversi dalam bentuk derajat karena hasil dari ogimet masih berbentuk simbol. Satuan
kecepatan angin perlu dikonversi dari km/jam ke m/s. Konversi arah mata angin
dapat menggunakan rumus “IF” dimana masing-masing arah mata angin memiliki besaran
sudut masing-masing.
Setelah
di konversi, buat satu file excel terpisah untuk tiap analisis “wind rose” yang terdiri dari 6 kolom Tahun,
bulan, hari, jam (1-24 atau 0-23), arah, kecepatan tanpa penggunaan istilahnya
di baris atas. Berarti baris pertama sudah merupakan data hari pertama. Urutan
jam terus berlanjut (kontinu) ke data yang selanjutnya. Misal data yang
digunakan bulan November dan desember, di data 30 November jam berakhir di jam
5 (0-23) maka di data 1 desember, jam dimulai dari jam 6.
Setelah
data excel selesai, import data ke WRPlot.
Buka WRPlot - Pilih Tools – Import from excel
Jika
file excel tidak muncul di specify file, pastikan format file sesuai dengan
permintaan WRPlot. Misal file yang diminta format excel tahun 97-2003 biasanya
terdapat di WRPlot versi lama.
Import data from excel |
Tambahkan Informasi Stasiun |
Lakukan pengaturan di “station information”
Terdapat informasi lokasi stasiun, letak lintang
bujur, zona waktu dan serta ketinggian stasiun yang perlu diisi. Setelah
infomasi sudah sesuai, save data dalam format “.sam”. lalu import file.
Save data format .sam |
Data yang sudah dipersiapkan dalam format “.sam” bisa
langsung di “add file” untuk kemudian dilakukan analisis.
Add File |
Wind Rose November |
Wind Rose Desember |
Windrose
pada bulan November 2017 yang terukur di Bandara Ngurah Rai Bali menunjukkan
Arah angin beragam dengan kecepatan angin antara 0.5 sampai 3.6 m/s. Saat
letusan Gunung Agung terjadi pada tanggal 21 November, arah angin secara
dominan bergerak ke arah timur, menyebabkan penerbangan rute Bali terganggu
sehingga terjadi banyak pembatalan penerbangan dari dan menuju Bali khususnya
Lombok, Kuala Lumpur, Australia dan sekitarnya. Pembatalan ini berlangsung
sampai awal bulan Desember. Begitupun untuk data pada Bulan Desember, dominan
arah angin bergerak di timur Indonesia dengan kecepatan mencapai 8.8 m/s. Hal
ini pun didukung kondisi Indonesia yang berada pada musim hujan sehingga
dilewati angin muson barat yang membawa uap air dari daerah Asia ke Australia.
Permisi. Cara untuk menentukan arah dominan angin yg frekuensinya hampir sama gmn ya? Contoh: selatan 23.39, barat daya 24.12
BalasHapusSaya masih bingung ini caranya agar tidak menggunakan waktu karena dapat data dari BMKG tanpa ada waktu cuman perhari saja itu di wrplot atau windrose saya bagaimana ya?
BalasHapushalo ka, apakah sudah menemukan jawabannya? saya juga begini soalnya ka
Hapus