Asal Muasal Pembentukan Pulau di Indonesia
Author : Rinanda
Karakteristik muka lahan indonesia yang dikelilingi oleh jajaran gunung berapi, palung, bukit-bukit maupun cekungan dengan berbagai bentuk garis pantai, keanekaragaman dataran tinggi maupun dataran rendah tak lepas dari sejarah pembentukan muka bumi.
Teori Plate Tectonic menyebutkan bahwa dahulu seluruh daratan di muka bumi ini adalah satu daratan yang maha luas bernama Pangea lalu terpecah menjadi dua yaitu Godwana (di selatan) dan Laurasia (di utara). Seiring waktu berjalan, kedua lempeng besar tersebut terpecah-pecah kembali menjadi pecahan benua-benua seperti sekarang ini. Asia, Afrika, Amerika, Australia dulunya adalah satu pulau besar.
Pergerakan lempeng kerak bumi yang saling bertumbukan akan membentuk zona sudaksi dan menimbulkan gaya yang bekerja baik horizontal maupun vertikal yang akan membentuk pegunungan lipatan, jalur gunung api atau magmatik, persesaran batuan dan jalur gempa bumi, cekungan, palung, terbentuk juga zona mineralisasi emas, perak dan tembaga pada jalur gunung api atau magmatik.
Karakteristik muka lahan indonesia yang dikelilingi oleh jajaran gunung berapi, palung, bukit-bukit maupun cekungan dengan berbagai bentuk garis pantai, keanekaragaman dataran tinggi maupun dataran rendah tak lepas dari sejarah pembentukan muka bumi.
Teori Plate Tectonic menyebutkan bahwa dahulu seluruh daratan di muka bumi ini adalah satu daratan yang maha luas bernama Pangea lalu terpecah menjadi dua yaitu Godwana (di selatan) dan Laurasia (di utara). Seiring waktu berjalan, kedua lempeng besar tersebut terpecah-pecah kembali menjadi pecahan benua-benua seperti sekarang ini. Asia, Afrika, Amerika, Australia dulunya adalah satu pulau besar.
Pergerakan lempeng kerak bumi yang saling bertumbukan akan membentuk zona sudaksi dan menimbulkan gaya yang bekerja baik horizontal maupun vertikal yang akan membentuk pegunungan lipatan, jalur gunung api atau magmatik, persesaran batuan dan jalur gempa bumi, cekungan, palung, terbentuk juga zona mineralisasi emas, perak dan tembaga pada jalur gunung api atau magmatik.
Indonesia
merupakan tempat pertemuan 4 lempeng yaitu indo-australia, pasifik, philipina,
dan eurasia. Keadaan lempeng-lempeng yang saling berinteraksi di wilayah Indonesia
menghasilkan bentukan-bentukan pulau Indonesia yang unik. Pertemuan ini
menghasilkan busur palung di selatan pulau Jawa dan jalur gunung api Sumatera,
Jawa dan Nusa Tenggara serta berbagai cekungan seperti cekungan Sumatera Utara,
Sumatera Selatan dan cekungan Jawa bagian utara.
Pada
pertemuan lempeng eurasia dengan lempeng indo- australia dengan proses konvergen
menimbulkan sesar besar Sumatera dari bentang barat utara Sumatera sampai
bentang barat selatan Sumatera dengan bukit barisan di belakang sesar itu. Sepanjang
bukit barisan terdapat lembah yang lurus dan memanjang, lembah-lembah ini
merupakan zona lemah Patahan Besar Sumatera, dimana kulit bumi mengalami
retakan dan satu sisi dengan sisi lainnya bergerak horizontal. Zona lemah
tersebut meliputi lembah Semangko (Teluk Semangko di Lampung) Kepahiang,
Ketahun, Kerinci, Muara Labuh, Singkarak Maninjau, Rokan kiri, Gadis, Angkola,
Alas, Tangse, dan lembah Aceh Zona lemah tersebut berpotensi memicu terjadinya gempa darat.
Selain
Pulau Sumatera, Pulau Jawa yang merupakan salah satu busur kepulauan yaitu
busur sunda terbentuk dari hasil penunjaman lempeng indo-australia ke bawah
lempeng eurasia yang menghasilkan Palung Jawa di selatan Pulau Jawa sepanjang
5600 km dimana terdapat titik terdalam samudera hindia (7500 m) di lepas pantai
Bengkulu. Akibat proses konvergen itu, dihasilkan pula busur vulkanik dan
nonvulkanik. Busur vulkanik yang membentang sepanjang pulau Jawa yaitu deretan
pegunungan vulkanik di busur tengah pulau Jawa serta busur nonvulkanik dimana
pada barat pulau Sumatera bagian busur itu muncul ke permukaan laut dan
terlihat sebagai deretan pulau seperti pulau Nias, Sibereut, Simeuleu.
Sedangkan pada selatan Pulau Jawa, busur tersebut berada di bawah permukaan
laut.
Pulau
Papua sendiri sebenarnya merupakan endapan yang berada di dasar laut dalam
samudera pasifik dan termasuk dalam lempeng Australia. Namun, saat terjadi
tumbukan secara konvergen dimana lempeng pasifik menunjam kebawah lempeng
Australia, terjadi pengangakatan pulau Papua dari dasar laut dan pembentukan
pegunungan di bagian kepala dan tengah pulau. Pengangkatan ini dibuktikan
dengan ditemukannya berbagai fosil kerang dan pasir laut di daerah pegunungan.
Daratan yang dahulu menghubungkan Papua dengan Australia kini tenggelam karena
pencairan es kutub dan menjadi laut dangkal.
Pulau
Kalimantan merupakan pecahan dari benua besar pada awal terbentuk
dimana dahulu bersatu dengan sebagian daerah Malaysia kemudian terus bergerak
ke Philipina dan kemudian ke daratan Asia. Pulau Sumatera, Jawa dan Borneo yang merupakan bagian dari craton China Utara, yang kemudian akibat pergerakan kulit bumi membentuk daratan Asia, dan pada Periode Tertiary, Pulau Sumatera, Jawa dan Borneo terpisah.
Pulau Sulawesi yang
terlihat memiliki empat lengan merupakan hasil tumbukan dari dua pulau yang
berbeda lempeng benua. Sulawesi barat yang berada pada lempeng benua eurasia
dan Sulawesi Timur yang berada pada lempeng australia. Tumbukan terjadi pada
selang 60 juta tahun yang lalu. Tumbukan dari dua lempeng benua yang memiliki
densitas hampir sama (berbeda saat tumbukan antar lempeng benua dan samudera
yang berbeda densitas sehingga lempeng yang densitasnya
lebih besar menyusup dibawah lempeng dengan densitas lebih kecil) menimbulkan topografi
pegunungan yang bergulung-gulung (tekukan) dan kemudian dipotong oleh berisan
pegunungan lain yang hampir tegak lurus. Proses tektonik kuat terjadi di
tekukan sehingga menyebabkan pencampuran jenis batuan yang berasal dari
pengendapan yang berbeda. Inilah mengapa Pulau Sulawesi kaya akan mineral. Dapat
dikatakan topografi pulau Sulawesi berupa gunung, lembah, danau dengan daratan
subur di sekelilingnya.
Terdapat
kecocokan garis pantai antar pulau-pulau di Indonesia seperti pada garis pantai
barat daya pulau Kalimantan yang cocok dengan garis pantai tenggara pulau
Sumatra dan utara Jawa. Garis pantai barat pulau Sulawesi dengan garis pantai
timur Kalimantan dan ada anggapan bahwa pada masa akhir Pliosen (3 Ma yang
lalu) Sulawesi Barat bertabrakan dengan Kalimantan Timur. Begitu pula pada
garis pantai selatan pulau Papua dengan timur laut Australia dimana fauna yang
ditemukan di papua identik seperti yang ditemukan di Australia sehingga sesuai
dengan teori tektonik lempeng saat daratan menyatu menjadi satu benua besar.
ok deh sekarang ane ngerti.
BalasHapusTerima kasih atas informasinya :)
BalasHapuspostingan yang bagus..!
BalasHapusNambah informasi
BalasHapusmau tanya, kenapa eropa nggak ada waktu godwana dan laurasia trpecah? ataukah blm trbentuk atau gimana?
BalasHapus